Kajian Online Pekanan
Pekan ke-5: Suplemen
Tahun ke-VIII/Februari/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Teladan Nabi saat musim hujan

Berikut beberapa etika Islam ketika di musim hujan, di antaranya:

Pertama
Berdoa agar dijauhkan dari adzab, khususnya saat cuaca mulai mendung. Hal ini sebagaimana contoh dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam; karena beliau ingat adzab kaum ‘Ad yang diawali dari cuaca mendung, kemudian disusul angin besar berhawa sangat dingin serta hujan lebat selama tujuh malam non stop (QS. Al Haqqah ayat 6-8; Hadits hasan dalam Adabul Mufrad no.686 karya Al Albani).

Fenomena tersebut terjadi karena kaum ‘Ad menyembah berhala dan juga berperilaku kejam (sering menyiksa manusia). Mereka udah dinasehati dengan baik, namun mengabaikan sehingga turun adzab tersebut.

Kedua
Mensyukuri nikmat hujan (HR. Bukhari no.1032, Shahih).

Ketiga
Memperbanyak doa karena waktu tersebut adalah mustajab (Shahihul Jami’ no.1026 karya Al Albani).

Keempat
Jika hujan lebat dan dikuatirkan mendatangkan bahaya, disunnahkan berdoa agar cuaca kembali cerah (HR. Bukhari no.1014, Shahih).

Kelima
Disunnahkan wudhu dengan air hujan (Hadits Shahih dalam Irwaul Ghalil no.679 karya Al Albani).

Keenam
Jangan mencela hujan atau menyalahkan hujan dalam keadaan tertentu (HR. Tirmidzi no.2252, Shahih).

Ketujuh
Berhati-hati jika bepergian ketika hujan (QS. Al An’am ayat 153).

Kedelapan
Membantu orang lain yang tertimpa musibah saat hujan (QS. Al Maidah ayat 2).

Semoga bermanfaat.