Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri Kepribadian Seorang Muslim
Edisi Juli 2025
FIKES UNIMMA

Kepribadian Seorang Muslim (15): Bersikap wara’

Wara’ adalah sikap bijak dalam meninggalkan sesuatu yang masih syubhat dan tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu yang mubah (Madarijus Salikin karya Ibnu Qudamah).

Syubhat adalah hal yang belum jelas halal haramnya atau baik buruknya. Jika kita dihadapkan dengan hal tersebut, maka lebih baik ditinggalkan/dijauhi/tidak dipilih/tidak dilakukan. Lebih aman. Karena hal yang tidak jelas statusnya dan dipaksakan untuk dipilih, biasanya cenderung rentan berdampak negatif.

Sementara itu, mubah adalah sesuatu yang dibolehkan syariat. Meski begitu, Nabi menekankan untuk tidak berlebihan dalam hal tersebut. Misalnya, menghindari berlebihan dalam berbelanja, berlebihan melakukan hobi atau rekreasi, bekerja dalam rentang waktu yang tidak wajar, atau bersantai secara berlebihan sehingga mengurangi produktivitas, dan lain sebagainya.

Oleh sebab itu, Nabi mengingatkan pentingnya memiliki karakter wara’ karena dapat membawa kebaikan dunia akhirat (HR. Bukhari no.52, Shahih). Meskipun efek wara’ mungkin tidak langsung terasa, namun banyak orang yang kemudian menyadari betapa pentingnya sifat ini dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga bermanfaat.