Tanda Hari Kiamat (22): Banyak hujan yang merugikan

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri Tanda Hari Kiamat
Februari/2025
FIKES UNIMMA

Tanda Hari Kiamat (22): Banyak hujan yang merugikan

Di antara tanda semakin dekatnya Hari Kiamat adalah banyaknya hujan tapi kurang atau tidak memberikan manfaat bagi manusia (Musnad Imam Ahmad XIII/291 no.7554, Shahih; HR. Muslim XVIII/30, Shahih).

Hadits tersebut mengindikasikan bahwa semakin mendekati Hari Kiamat, jenis hujan yang merugikan manusia akan semakin banyak. Hujan tersebut dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, longsor, kerusakan sawah, dan yang lainnya.

Meskipun saat ini masih ada hujan yang memberikan manfaat, intensitas hujan yang merusak sepertinya telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagaimana yang dirangkum oleh World Meteorological Organization.

https://wmo.int/media/news/weather-related-disasters-increase-over-past-50-years-causing-more-damage-fewer-deaths

Data riset tersebut menunjukkan akan kebenaran dari apa yang disampaikan hadits di atas.

Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari hujan yang merugikan, Aamiin.

Tafsir Surat Al Kafirun

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri Tafsir Juz ‘Amma
Februari 2025
FIKES UNIMMA

Tafsir Surat Al Kafirun

Berikut beberapa poin menarik dari surat tersebut:

1) Sebab turunnya ayat:

Pada suatu ketika, kaum Quraisy yang kafir berjanji untuk memberikan harta dan kekuasaan kepada Nabi Muhammad, namun dengan syarat bahwa Beliau harus berhenti menyebarkan ajaran tauhid dan mengkritik praktik kesyirikan di kalangan mereka. Namun, Nabi menolak tawaran tersebut. Sebagai jawaban atas penolakan itu, Allah menurunkan surat ini (Tafsir Ibnu Jarir Ath-Thabari no.10/8813).

Penjelasan di atas mengajarkan akan pentingnya memiliki idealisme, integritas, dan harga diri yang kuat dalam kehidupan seorang Muslim. Tiga hal tersebut tidak boleh dikorbankan hanya untuk kepentingan duniawi yang seringkali nilainya tidak seberapa.

2) Surat ini merupakan seperempat dari Al Qur’an (Shahih Sunan At Tirmidzi 3/6 no:2317).

3) Nabi biasa membaca surat tersebut dalam dua rakaat shalat sunnah Fajr / Qabliyah subuh (HR. Muslim no.726; Shahih). Satu rakaat membaca Al Kafirun dan satu rakaat lainnya membaca Al Ikhlas.

4) Surat ini mengajarkan pentingnya melepaskan diri dari ajaran-ajaran yang menyimpang dan kembali kepada tauhid, yaitu mengesakan Allah sebagai satu-satunya yang patut disembah dan diibadahi.

5) Al Kafirun menjelaskan bahwa ada beberapa orang yang tetap berada dalam keadaan kafir hingga akhir hayatnya. Namun, ada juga orang-orang yang telah diberi hidayah oleh Allah di tengah perjalanan hidupnya, sehingga mereka memeluk Islam dan bagus keislamannya hingga akhir hayatnya.

Semoga bermanfaat.