Tafsir Surat An Naas (2)

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri Tafsir Juz ‘Amma
Tahun ke-VIII/Juni/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Tafsir Surat An Naas (2)

Pada bulan Januari 2024 lalu telah disampaikan sebagian faedah dari tafsir Surat An Naas. Berikut kelanjutannya:

Keempat.
Setiap Muslim diperintahkan untuk berdoa agar dihindarkan dari karakter atau sifat yang tidak baik dalam kehidupan sehari hari.

Sebagai contoh mudahnya dalam dunia kerja. Termasuk karakter yang baik adalah ketika seorang Muslim dapat mentaati aturan dan mendukung program kerja yang telah ditetapkan pemimpin. Demi menjaga kemaslahatan bersama.

Karena ketika sebuah tempat pekerjaan dalam kondisi baik segala sesuatunya, maka kebaikan tersebut InsyaAllah akan berdampak positif kepada para pegawainya.

Kelima.
Jin adalah makhluk Allah yang tercipta dari api dan memiliki kemampuan tertentu. Misalnya, berubah wujud menyerupai hewan atau manusia. Jin ada yang taat kepada Allah dan ada yang selalu memusuhi perintah Allah.

Jin hidup di dunianya sendiri yaitu di alam jin. Namun terkadang, jin dapat menyatu dalam dunia manusia dan menampakkan wujud aslinya. Sebagaimana jin yang pernah mengganggu Nabi ketika shalat di malam hari. Nabi-pun kemudian menangkap dan mengikatnya di tiang masjid agar pagi harinya dapat dilihat banyak orang.

Namun karena alasan tertentu, Nabi melepaskannya sebelum pagi, yang pada akhirnya tidak jadi tontonan kala itu. Kisah tersebut sangat terkenal dan shahih diriwayatkan Bukhari.

(Taisir Karimirrahman / Tafsir As Sa’di karya Abdurrahman bin Nashir As Sa’di).

Semoga bermanfaat.

Al ‘Aziz

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri Aqidah Nama & Sifat Allah
Tahun ke-VIII/Juni/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Al ‘Aziz

Al ‘Aziz bermakna bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala Maha Perkasa, Maha Mulia dari semua sisi serta tidak ada makhluk yang dapat menyerupai kekuatan dan kemuliaanNya (QS. Shad ayat 23 dan HR. Muslim no. 2577; Shahih).

Mengimani nama & sifat Al ‘Aziz akan memberikan dampak dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim, di antaranya:

Pertama
Menumbuhkan sifat merasa membutuhkan Allah dalam segala hal. Bahkan dalam masalah sepele sekalipun, misalnya, ban kendaraan bocor. Maka, ia akan tetap berdoa semoga Allah memberikan pertolongan.

Kedua
Meningkatkan rasa patuh terhadap perintah Allah, baik perintah melaksanakan ibadah atau meninggalkan larangan.

Ketiga
Menghindari memiliki sifat terlalu percaya diri karena sifat tersebut memicu kesombongan yang berpotensi menjauhkannya dari memiliki sifat merasa butuh kepada Allah.

Memiliki rasa percaya diri diperbolehkan dan suatu hal yang baik. Hanya saja, harus dikendalikan dan jangan sampai rasa tersebut menjauhkan dari berdoa meminta pertolongan Allah.

Semoga bermanfaat.

Jangan pernah ragu untuk hijrah

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-5: Suplemen
Tahun ke-VIII/Mei/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Jangan pernah ragu untuk hijrah

Hijrah bermakna meninggalkan hal yang kurang baik menuju ke yang lebih baik (HR. Bukhari no.10, Shahih). Istilah hijrah ini tidak selalu identik dengan perubahan penampilan. Melainkan berkaitan dengan perubahan etika kepada Allah dan manusia yang menjadi semakin baik.

Sayangnya, sebagian orang terburu-buru hijrah penampilan, namun kurang memperhatikan hijrah etika. Sehingga terkadang berpenampilan nampak shalih atau shalihah, namun perilakunya tidak seperti penampilannya.

Hal menarik lainnya adalah seorang Muslim yang telah hijrah, semestinya tidak sering menyendiri (eksklusif). Namun akan lebih banyak berbaur dengan masyarakat, mewarnainya dengan keteladanan dan sabar terhadap orang lain.

Nabi pernah menyampaikan bahwa orang yang bergaul dan bersabar dalam pergaulan, itu lebih baik. Daripada yang tidak bergaul dan tidak bersabar (HR. Tirmidzi no.2507; Shahih).

Walhasil, tidak ada manusia yang sempurna, namun berusaha untuk menjadi ideal menurut Allah dan Rasul-Nya adalah hal yang sangat diharapkan. Oleh karena itu, jangan pernah ragu untuk hijrah…

Kepribadian seorang Muslim (3): Cerdas menakar perasaan (Seri 1)

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri Kepribadian Kepribadian Seorang Muslim
Tahun ke-VIII/Mei/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Kepribadian seorang Muslim (3): Cerdas menakar perasaan

Nabi pernah bersabda: “Cintailah orang yang engkau cintai sekedarnya saja, karena bisa jadi suatu hari nanti dia akan menjadi orang yang kamu benci. Bencilah orang yang kamu benci sekedarnya saja, karena bisa jadi suatu hari nanti dia akan menjadi orang yang kamu cintai” (HR. Tirmidzi no.1997, Dishahihkan Ali Hasan Al Halabi).

Hadits di atas mengindikasikan bahwa seorang Muslim harus cerdas menakar perasaan sehingga tidak menjadi berlebihan. Karena yang berlebihan, seringkali menjadi berbalik kondisinya, sebagaimana isyarat Nabi tersebut.

Sebagai contoh, jika kita mencintai seseorang, maka cintailah sekedarnya saja. Dalam artian, tidak menutup mata dari kekurangan dan tidak menuntut kesempurnaan dalam segala hal. Tidak ada manusia yang sempurna lahir dan batinnya. Kecintaan yang sejati akan saling memperbaiki dan menyempurnakan satu dengan yang lainnya.

Sebaliknya, seorang yang berlebihan mencintai, maka akan menutup mata dari kekurangan dan selalu menuntut kesempurnaan. Di antara dampak buruknya adalah ketika semakin mengetahui kekurangan dan yang dicinta tidak dapat mencapai standar kesempurnaannya, maka rasa cinta tersebut berpotensi menjadi sebuah kebencian.

Bersambung…

 

Syawal dan jejak digital

Kajian Online Pekanan
Spesial Syawal
Tahun Ke-VIII/Mei/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Syawal dan jejak digital

Bulan syawal tidak hanya bulan berbenah ibadah, namun juga berbenah akhlak terutama di internet. Salah satu hal yang menarik adalah jejak digital.

Jejak digital adalah jejak data yang terekam setelah berinteraksi dengan platform tertentu di internet. Hal tersebut meliputi postingan, komentar, chat pribadi, email, dan sebagainya. Dapat dikatakan bahwa, jejak tersebut susah dihilangkan. Sekalipun sudah dihapus di history, cache, cookie, delete chat; namun masih tercatat rapi di buku catatan amal (QS. Al Infithar ayat 10-12).

Berkaitan dengan hal tersebut, seorang Mukmin semestinya menyadari akan pentingnya membuat jejak digital yang baik atau positif; sehingga menenangkan hati, atau setidaknya dapat menjadi amal jariyah di kemudian hari.

Terlebih lagi, sangat penting memiliki niat baik dan berprinsip “gas dan rem” ketika di internet. Adakalanya ngegas memposting atau berkomentar, ketika ada maslahat. Namun adakalanya ngerem tidak memposting atau berkomentar, ketika berpotensi menimbulkan mudharat.

Semoga Allah mempertemukan kembali dengan bulan syawal tahun 2025, Aamiin.