Jun 26, 2024

Kajian Online Pekanan
Spesial Syawal
Tahun ke-VIII/April/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Lebaran dan liburan
Kembali bekerja setelah menjalani libur lebaran terkadang menjadi tantangan bagi sebagian orang. Yang menjadi perhatian utama adalah bukan liburnya, namun perubahan aktifitasnya. Antara rasa malas, bingung memulai kerjaan dari mana menjadi hal yang mungkin dialami.
Sebenarnya tidak ada tips khusus untuk mengatasi hal tersebut. Hanya saja sebagai seorang Muslim yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, setidaknya menyadari bahwa setiap manusia memiliki tanggung jawab serta kewajiban yang harus diselesaikan, dan ada pahala pekerjaan yang harus dijemput.
Berawal dari kesadaran tersebut dan sedikit memaksakan diri untuk beraktifitas kembali adalah kunci utama melawan rasa malas setelah libur lebaran.
Di sisi lain, ada sebagian orang tetap bekerja tipis-tipis meski saat idul fitri atau lebaran. Nyalain laptop, utak atik dokumen, buka-buka folder, nyelesein kerjaan nanggung, dan sebagainya. Kata mereka, hal tersebut untuk antisipasi biar tidak kaget dengan perubahan dinamika aktifitas ketika libur selesai. Prinsip mereka, mending lelah bekerja daripada lelah nganggur karena libur.
Teringat akan pesan Nabi berikut: “Bersemangatlah untuk menggapai apa-apa yang bermanfaat bagimu…” (HR. Muslim, no.47; Shahih).
Semoga bermanfaat.
Jun 26, 2024

Kajian Online Pekanan
Spesial Syawal
Tahun ke-VIII/April/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Lebaran dan buah tangan
Idul fitri atau lebaran identik dengan mudik ke kampung halaman. Biasanya, hal ini menjadi momen yang pas untuk memberi buah tangan atau oleh-oleh.
Dalam Islam, memberi oleh-oleh termasuk amalan sunnah yang dapat menyenangkan orang lain, mempererat hubungan silaturahmi serta ukhuwah (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra No.6/169, Hasan). Bahkan, Nabi shallallaahu alaihi wa sallam pun juga melakukannya (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubra No.5/202 dan Syu’abul Iman No.3/1502, Shahih).
Oleh sebab itu, meskipun bukan hal wajib, menyisihkan sebagian rezeki untuk memberi oleh-oleh adalah hal yang sangat baik.
Semoga bermanfaat.
Jun 26, 2024

Kajian Online Pekanan
Spesial Idul Fitri
Tahun ke-VIII/April/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
THR tidak semestinya diminta
Beberapa waktu lalu ketua bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI Pusat, KH Muhammad Cholil Nafis menyampaikan nasehat agar seorang Muslim tidak meminta-minta THR; karena merupakan tindakan tidak terpuji dan dapat merendahkan harga diri serta kehormatan.
Nasehat tersebut sebagai bentuk respon perilaku tidak terpuji sebagian oknum meminta-minta THR dengan jumlah belasan juta. Beritanya sempat viral beberapa waktu lalu.
Beliau juga menambahkan bahwa: “THR itu sebenarnya hadiah yang diformalkan bagi orang yang bekerja karena dia punya kebutuhan. Tunjangan hari raya itu bagi orang yang punya pekerjaan baru ditunjang. Kalau nggak ada hubungannya dengan pekerjaan bukan THR namanya, tapi hadiah; dan hadiah tidak bisa diminta-minta”.
Taqaballahu minna wa minkum, mohon maaf lahir dan batin.
Jun 26, 2024

Kajian Online Pekanan
Spesial Ramadhan
Tahun ke-VIII/April/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Setidaknya ada perubahan meski sedikit
Bulan suci Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan intensitas ibadah dan memperbaiki diri. Di bulan tersebut, Islam mengajarkan untuk menahan amarah, meningkatkan sedekah, banyak membantu orang lain, memperbanyak taubat, dan akhlak baik lainnya. Oleh sebab itu, jika mampu istiqamah dengan akhlak dimaksud, diharapkan dapat merubah karakter seorang Muslim.
Akhirnya, sebentar lagi Ramadhan 1445 H (2024) segera usai. Setidaknya hingga hari ini, ada yang telah berubah dari diri kita. Apa saja dari hal kebaikan. Meski terkadang perubahan tersebut sedikit atau mungkin kurang signifikan, minimal ada keseriusan untuk memperbaiki diri.
Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala mempertemukan kita dengan Ramadhan tahun depan, Aamiiin.
Jun 26, 2024

Kajian Online Pekanan
Spesial Ramadhan
Tahun ke-VIII/Maret/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Jumlah raka’at shalat tarawih
Berikut beragam jenis jumlah shalat tarawih, di antaranya:
11 raka’at
Berdasarkan dua hadits shahih yaitu HR. Bukhari no.1147 dan Muslim no.738.
13 raka’at
Berdasarkan dua hadits shahih yaitu HR. Bukhari no.1138 dan Muslim no.764.
Tidak ada batasan jumlah raka’at
Berdasarkan dua hadits shahih yaitu HR. Bukhari no. 946 dan Muslim no.749.
Dari tiga jenis tersebut, maka boleh memilih yang termudah. Yang penting adalah:
- Shalatnya diakhiri dengan shalat witir.
- Shalatnya tumakninah (tidak terburu-buru).
- Shalat di masjid bersama imam hingga selesai (HR. Nasai no.1605, Shahih), sekalipun 23 raka’at. Kecuali imamnya terlalu ngebut (sehingga berpotensi mengganggu keabsahan shalat), semoga ada keringanan untuk shalat di rumah.
Semoga bermanfaat.
Recent Comments