Jun 30, 2022
Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri adab dan tazkiyatun nufs
Edisi XLIV/Tahun ke-VI/Juni/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Diwafatkan sesuai kebiasaannya
Ibnul Qayyim rahimahullah pernah menyampaikan: “Seorang hamba akan meninggal dunia sesuai kebiasaannya sewaktu ia masih hidup; dan ia pun akan dibangkitkan sesuai dengan keadaan saat ia meninggal dunia” (Miftah Daarus Sa’adah no.1/94 karya Ibnul Qayyim).
Nasehat tersebut menjadi pengingat bagi setiap Muslim agar berusaha semaksimal mungkin konsisten melakukan hal yang baik atau positif. Yang dapat memberikan manfaat bagi sesama. Dengan hal tersebut, harapannya Allah subhaanahu wa ta’ala akan memberikan akhir kehidupan yang baik pula.
Bahkan dalam sebuah referensi disampaikan bahwa, yang terpenting saat ini adalah bukan kapan kita meninggal dunia. Namun, dalam keadaan apa kita meninggal dunia (Syarah Riyadhus Shalihin karya Muhammad bin Shalih Al Ustaimin).
Semoga bermanfaat.
Jun 17, 2022
Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri fiqih
Edisi XLIII/Tahun ke-VI/Juni/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Fiqih praktis shalat istikharah
Di antara faedah menarik dari HR. Bukhari no. 7390 (Shahih) tentang fiqih shalat istikharah adalah shalat tersebut semestinya dilakukan ketika seorang Muslim sudah menentukan satu pilihan di antara beberapa pilihan yang ada. Jadi bukan di saat kebingungan atau ragu-ragu memilih, kemudian shalat. Namun, pilih dulu kemudian istikharah. Hal inilah yang tercantum dalam makna hadits di atas.
Tata cara shalatnya pun juga sangat mudah yaitu shalat dua raka’at; boleh dilakukan kapan saja, pagi, siang atau malam; dan berdo’a setelah shalat. Setelah itu, mantapkan hati dan jalani apa yang telah dipilih.
Shalat ini berlaku dalam banyak hal misalnya pekerjaan, pendidikan, memilih jurnal untuk publikasi, umrah, menentukan jadwal bepergian dan komponen kehidupan seorang Muslim lainnya.
Semoga bermanfaat.
Jun 10, 2022
Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri anak dan keluarga
Edisi XLII/Tahun ke-VI/Juni/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Ceritakan yang baik saja
Ahmad bin Yahya An Najmi, salah seorang Mufti di Arab Saudi pernah menyampaikan bentuk Birrul Walidain, yaitu:
“…Jangan engkau membuatnya gelisah, dan yakinlah bahwa Allah akan menggantikanmu dalam pemberian nafkahmu kepada ibumu dan pengabdianmu kepadanya.”
(Fathul Rabbil Wadud no.2/372 karya Ahmad bin Yahya An Najmi)
Di antara bentuk berbakti kepada orang tua, tidak hanya rutin mengunjunginya. Namun bisa dalam bentuk menjaga perasaannya, misalnya tidak menceritakan atau meminimalisir menceritakan sesuatu yang membuatnya gelisah / kuatir /perasaan sejenis lainnya.
Karena umumnya, semakin tua seseorang maka terkadang semakin sensitif perasaannya; sehingga sebagai anak, alangkah baiknya jika kita memilih suatu hal yang akan diceritakan. Di samping itu, kegelisahan atau kekuatiran dapat menurunkan imunitas, yang membuat mereka menjadi mudah sakit.
Oleh karenanya, jika sedang bersilaturahmi ke orang tua, ceritakan hal yang baik saja. Tidak lain dan tidak bukan, demi menjaga perasaan, kesehatan serta mengurangi beban pikiran mereka.
Semoga bermanfaat
Jun 3, 2022
Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri aqidah
Edisi XLI/Tahun ke-VI/Juni/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Aqidah tentang perjalanan ruh (38): Neraka punya tujuh pintu
Di seri 37 pada bulan Maret 2022 kemarin telah disampaikan tentang Malaikat Penjaga Neraka. Kemudian di seri ini dilanjutkan tentang jumlah pintu neraka.
Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman yang artinya: “Jahannam mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka” (QS. Al Hijr: 43-44).
Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa:
” Pintu – pintu tersebut tercipta secara bertingkat dan akan dimasuki oleh manusia sesuai kadar kesalahannya. Pintu yang dimaksud yaitu Jahanam, Lazha, Al Huthamah, As Sa’iir, Saqar, Al Jahiim, dan Al Haawiyah (Aisarut Tafasir karya Abu Bakar Jabir al Jazairi, pakar tafsir di Masjid Nabawi).
Kemudian, dalam referensi tafsir lainnya dijelaskan secara detail, yaitu:
“Di tingkatan pertama terdapat ahli tauhid yang dimasukkan ke dalam neraka; mereka disiksa sesuai dosa mereka lalu dikeluarkan. Di lapisan kedua terdapat orang-orang Nasrani. Di lapisan ketiga terdapat orang-orang Yahudi. Di lapisan keempat terdapat orang-orang shabiin. Di lapisan kelima terdapat orang-orang Majusi. Di lapisan keenam terdapat orang-orang musyrik, dan di lapisan ketujuh terdapat orang-orang munafik” (Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an karya Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, salah satu Da’i di Indonesia).
Satu harapan serta do’a terbaik saat ini adalah semoga kita tidak termasuk dari golongan orang yang dipanggil dari salah satu pintu tersebut, Aamiin.
Bersambung…
Recent Comments