Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri Kepribadian Kepribadian Seorang Muslim
Tahun ke-VIII/Juni/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Kepribadian seorang Muslim (4): Cerdas menakar perasaan

Seorang Muslim diperintahkan untuk cerdas menakar perasaannya. Termasuk juga ketika membenci, maka bencilah sekedarnya saja. Bahkan, Nabi memerintahkan untuk tidak membenci seseorang secara totalitas (HR. Muslim no.1469, Shahih), apalagi jika ia seorang Muslim dan masih mendirikan shalat.

Memang benar pesan Nabi bahwa berlebihan membenci seseorang dapat membalikkan perasaan tersebut menjadi sebuah kecintaan. Faktor utamanya mungkin karena beberapa hal berikut:

Pertama
Mungkin dari karakter perasaan benci itu sendiri yaitu ketika sudah pada puncaknya, maka perlahan turun dan berubah menjadi cinta. Diibaratkan seperti pendaki yang sudah sampai puncak gunung. Cepat atau lambat, ia pasti akan turun kembali.

Kedua
Mungkin Allah yang membalikkan perasaan tersebut.

Contoh nyata adalah masuknya Islam dari Umar bin Khaththab. Dulu ia adalah orang yang sangat membenci dan paling keras terhadap Islam. Namun karena satu dan dua hal, ia masuk Islam dan sangat bagus keislamannya. Bahkan ia termasuk Sahabat Nabi yang dijanjikan masuk surga.

Ketiga
Mungkin karena orang yang dibenci tersebut berbuat kebaikan yang memiliki dampak luas. Sehingga timbul pemakluman dari orang yang membenci dan akhirnya, perlahan-lahan kebencian itupun surut dan berubah menjadi simpatik, cinta dan sebagainya.

Dan mungkin masih ada sebab-sebab lainnya, Allahua’lam.

Semoga Allah menyelamatkan kita dari beragam perasaan yang berlebihan tersebut, Aamiin.