Tafsir Surat Al Lahab (1)

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri Tafsir Juz ‘Amma
November 2024
FIKES UNIMMA

Tafsir Surat Al Lahab (1)

Berikut beberapa pelajaran berharga dari Surat Al Lahab:

1) Surat ini terdiri dari lima ayat dan merupakan Surat Makkiyah (turun di Mekah / sebelum Nabi hijrah ke Madinah). Dinamai Al Lahab karena membicarakan Abu Lahab yaitu paman Nabi yang sering menyakiti atau mengganggu Nabi Muhammad.

2) Abu Lahab memiliki nama asli Abdul Uzza bin Abdul Muthallib dan dia merupakan paman Nabi Muhammad. Namun, meskipun masih kerabat, ia tergolong orang yang sangat benci dengan Nabi.

Poin ini memberikan pelajaran bahwa terkadang orang yang paling benci dengan kita adalah justru datang dari kerabat (sedulur) kita sendiri. Biasanya hal tersebut muncul mungkin karena rasa iri, baik itu dalam hal harta atau jabatan atau kedudukan sosial, atau yang lainnya.

3) Abu Lahab memiliki kebiasaan mengikuti nabi dari belakang yang kemudian ia mempengaruhi orang-orang untuk menolak atau tidak mempercayai dakwah Nabi.

Poin ketiga ini menjadi bukti bahwa terkadang ketika muncul kebencian terhadap orang lain, seseorang akan menggunakan beragam cara untuk menggagalkan hal baik yang sedang diupayakan / dikerjakan oleh orang yang dibenci. Minimal ia akan menghasut orang-orang untuk tidak menyukai kebaikan orang tersebut. Atau ia akan mempersulit orang yang dibenci tadi dengan hal-hal tertentu yang seharusnya bisa dipermudah.

Bersambung…

Al Mushawwir

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri Aqidah Nama & Sifat Allah
Tahun ke-VIII/November/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Al Mushawwir

Al Mushawwir bermakna bahwa Allah Maha membentuk rupa dan bentuk setiap MakhlukNya sehingga masing-masing memiliki keunikan tersendiri (QS. Al Hasyr ayat 24 dan Ali Imran ayat 6).

Allah menciptakan keragaman tersebut tentunya memiliki hikmah. Barangkali di antara tujuannya agar setiap Muslim mensyukuri kondisi fisiknya saat ini, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Karena sebagian orang dilahirkan dengan keterbatasan fisik tertentu. Bahkan sebagian dari mereka hidup sepanjang hayat dengan kondisi tersebut.

https://www.gettyimages.com/search/2/image?phrase=birth+defects

Alasan lainnya, mungkin kondisi keterbatasan tersebut akan menjadi ladang pahala bagi orang lain, yakni memotivasi untuk berbuat baik kepada mereka.

Semoga bermanfaat.

Setiap organ tubuh ada emosinya

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-5: Suplemen
Tahun ke-VIII/Oktober/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Setiap organ tubuh ada emosinya

Di banyak riset telah disampaikan bahwa kondisi emosi atau psikologis memiliki pengaruh terhadap kesehatan. Salah satu contohnya, tipe kepribadian neurotisicm menjadi salah satu faktor resiko stroke.

https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/STROKEAHA.123.042617

Maka dalam hal ini, menjaga emosi agar tetal stabil jauh lebih penting. Namun sayangnya, sebagian orang semangat menjaga fisik & penampilan dengan beragam lifestyle, akan tetapi sering lalai menjaga kesehatan emosi;  sehingga masih saja mudah sakit. Padahal mereka sudah merasa hidup sehat setiap harinya.

Oleh sebab itu, setiap organ tubuh ada emosinya. Menjaga emosi sama saja dengan menjaga kesehatan organ tersebut. Terlebih lagi, seorang yang emosinya stabil, cenderung akan lebih sehat baik fisik ataupun psikisnya.

Semoga bermanfaat.

Kepribadian Seorang Muslim (8): Bertanggung jawab

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri Kepribadian Seorang Muslim
Tahun ke-VIII/Oktober/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Kepribadian Seorang Muslim (6): Bertanggung jawab

Dalam salah satu hadits yang cukup panjang, Nabi mengingatkan kepada setiap Muslim bahwa mereka memiliki tanggung jawab atau amanah dalam kehidupannya (HR. Bukhari no. 2554 dan Muslim no. 1829; Shahih).

Ketika membahas tentang tanggung jawab, maka biasanya berkaitan dengan kewajiban yang harus dilakukan berdasarkan peran, aturan, atau moral. Sementara itu tanggung jawab atau tidaknya seseorang dapat tercermin dari bagaimana ia menjalankan kewajiban tersebut dengan tulus, penuh kesadaran dan integritas.

Oleh karena itu, Nabi mengingatkan bahwa seorang Muslim harus memiliki tanggung jawab. Karena hal tersebut merupakan karakter yang melekat kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun.

Semoga bermanfaat.