Tanda Hari Kiamat (25): Maraknya ucapan toxic

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri Tanda Hari Kiamat
Edisi Juli 2025
FIKES UNIMMA

Tanda Hari Kiamat (25): Maraknya ucapan toxic

Nabi menyampaikan bahwa di antara tanda semakin dekatnya Hari Kiamat adalah maraknya ucapan kotor serta manusia terbiasa melakukannya (HR. Ahmad no.X/26-31 dan dishahihkan oleh Adz Dzhahabi).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kata kotor sebagai kata-kata yang melanggar norma kesusilaan, tidak patut, atau kata yang tidak senonoh.

Tanda tersebut nampaknya sudah terlihat di banyak tempat, baik di sosial media atau di obrolan sehari-hari. Bahkan sebagian masyarakat sudah terbiasa mengucapkannya sehingga seolah-olah dianggap biasa (ternormalisasi). Padahal hal tersebut tidak biasa dan tidak normal.

Sebagai contoh -mohon maaf-, plesetan dari kata anjing (anjay, anjrit, anjir), dan masih banyak yang lainnya.

Bagi seorang Muslim, sudah sangat jelas kata-kata atau kalimat mana yang pantas untuk diucapkan dan mana yang tidak. Namun, terkadang respon reflek dapat memicu keluarnya kata-kata tersebut. Sayangnya, refleks ini muncul karena kebiasaan atau pengaruh dari lingkungan sekitar yang terbiasa menggunakan ungkapan tersebut.

Benar apa yang disampaikan Nabi bahwa lingkungan akan membentuk perilaku seseorang (HR. Bukhari no.5534, Shahih). Jika lingkungan baik, maka akan baik perilakunya. Begitu juga sebaliknya.

Semoga Allah menjaga ucapan kita semuanya, aamiin.

Dosen Keperawatan Sampaikan Edukasi Napza, Pencegahan Perkawinan Anak, dan Kesehatan Reproduksi di SMKN 3 Kota Magelang

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) sukses menyelenggarakan kegiatan edukasi yang komprehensif bagi 400 siswa SMKN 3 Kota Magelang pada hari Jumat, 17 Juli 2025. Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB hingga selesai ini menghadirkan tiga dosen keperawatan Fikes Unimma sebagai pemateri, membahas isu-isu krusial seputar Kesehatan Reproduksi, Pencegahan Perkawinan Anak, dan NAPZA.

Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Unimma terhadap kesehatan dan masa depan generasi muda. Siswa-siswi SMKN 3 Kota Magelang mendapatkan pemahaman mendalam mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA yang disampaikan oleh Ns. Muhammad Khoirul Amin, M.Kep. Sp.Kep.J (Wakil Dekan Fikes). Materi pencegahan perkawinan anak yang marak terjadi di berbagai daerah juga diulas secara gamblang oleh Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep (Dekan Fikes), memberikan wawasan penting tentang hak-hak anak dan dampak negatif perkawinan usia dini.

Tak kalah penting, Prof. Dr. Heni Setyowati Esti Rahayu, S.Kp, M.Kes, membekali para siswa dengan edukasi kesehatan reproduksi yang relevan, mengingat pentingnya menjaga kesehatan diri sejak usia remaja.

“Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat memiliki bekal pengetahuan yang kuat untuk menghadapi berbagai tantangan di era modern ini, terutama terkait isu-isu kesehatan dan sosial yang kerap menjadi ancaman bagi remaja,” ujar salah satu perwakilan Fikes Unimma.

Selain sebagai wujud pengabdian masyarakat, kegiatan edukasi ini juga dimanfaatkan sebagai ajang promosi penerimaan mahasiswa baru Unimma. Para siswa memiliki kesempatan untuk mengenal lebih dekat program studi yang ditawarkan oleh Fikes Unimma, khususnya Jurusan Keperawatan, dan prospek karir yang menjanjikan di bidang kesehatan. Diharapkan, kegiatan ini dapat memotivasi lebih banyak siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi dan bergabung menjadi bagian dari keluarga besar Unimma.

 

RS PKU Wonosobo Jajaki Implementasi Tridharma dengan Fikes UNIMMA: Perkuat Kolaborasi Riset dan Pengembangan Ners Profesional

Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menerima kunjungan hangat dari perwakilan RS PKU Wonosobo hari ini. Pertemuan yang berlangsung di Fikes UNIMMA ini bertujuan untuk menindaklanjuti dan mengimplementasikan Memorandum of Understanding (MoU) yang telah terjalin, khususnya dalam bidang penelitian dan pembelajaran sebagai bagian dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Delegasi dari RS PKU Wonosobo diterima langsung oleh jajaran pimpinan Fikes UNIMMA, termasuk Dekan, Wakil Dekan, serta Ketua Program Studi Ners, S1 Keperawatan, dan D3 Keperawatan.

Dalam diskusinya, RS PKU Wonosobo menyampaikan antusiasme besar untuk mempererat kerja sama dengan Fikes UNIMMA. Salah satu fokus utama adalah peluang bagi perawat-perawat mereka yang belum memiliki gelar profesi Ners untuk dapat mengikuti program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang ditawarkan Fikes UNIMMA. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi peningkatan kualifikasi dan profesionalisme tenaga kesehatan di RS PKU Wonosobo.

RS PKU Wonosobo juga mengutarakan harapan agar karyawan yang telah menempuh pendidikan Ners memiliki nilai tambah yang signifikan, terutama dalam aspek knowledge (pengetahuan) dan sikap. Untuk ranah keterampilan, pihak RS PKU Wonosobo merasa para perawatnya sudah memiliki kompetensi yang memadai.

Menanggapi hal tersebut, Dekan Fikes UNIMMA, Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep., menyambut baik inisiatif ini. “Kami sangat senang dengan kunjungan RS PKU Wonosobo. Kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen Fikes UNIMMA dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Ns. Kartika.

Beliau melanjutkan, “Kami percaya bahwa sinergi antara institusi pendidikan dan layanan kesehatan seperti ini akan menciptakan ekosistem yang kondusif untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Kami siap mendukung RS PKU Wonosobo dalam upaya peningkatan kompetensi perawat melalui berbagai program, termasuk RPL, serta berkolaborasi dalam penelitian yang relevan untuk memajukan praktik keperawatan.”

Kunjungan ini menandai langkah konkret dalam memperkuat hubungan antara Fikes UNIMMA dan RS PKU Wonosobo, membuka jalan bagi berbagai program kolaboratif yang saling menguntungkan di masa mendatang.

Himafa Fikes Gelar Acara Bincang-Bincang Inspiratif

Himpunan Mahasiswa Farmasi (Himafa) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (Fikes Unimma) sukses menggelar acara bertajuk “Bincang-bincang inspiratif: dari capaian akademik menuju solusi cerdas dan berkualitas”, yang berlangsung Sabtu pagi mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB di ruang aula Fikes Unimma. Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif yang membawa berbagai prestasi akademik dan pengalaman profesional dalam bidang farmasi dan inovasi.

Agenda bincang-bincang dipandu oleh pembicara sebagai berikut: Salwa Sahiya Putri, Wakil Ketua Himafa 2024/2025 sekaligus delegasi pemenang lomba essay tingkat ASEAN; Qurota Akyuni, Tenaga Vokasi Farmasi di RSA UGM dan Wakil Ketua Perhimpunan Apoteker Farmasi Industri (PAFI) 2024-2029; Muhammad Iqbal Fanani, Juara 2 Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) PTMA 2024; serta Dr. Iga Mapatdawita dari Larissa yang mengangkat tema Beauty Talk yang mengedukasi tentang aspek farmasi di dunia kecantikan.

Acara diawali dengan sambutan hangat dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Ns. Kartika Wijayanti, M.Kep, yang menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini untuk mengembangkan wawasan mahasiswa di luar ruang kelas dan sebagai wujud komitmen meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi. “Kami bangga dengan Himafa yang mampu menyelenggarakan acara sarat inspirasi dan motivasi ini, yang tidak hanya memacu prestasi akademik tetapi juga mendorong solusi praktis dan cerdas di bidang kefarmasian, sesuai dengan visi Fikes Unimmagelang untuk mencetak tenaga kesehatan unggul,” ujarnya.

Acara bincang-bincang ini diikuti oleh para mahasiswa Farmasi, akademisi, dan penggiat kefarmasian lainnya yang antusias menyimak berbagai paparan menarik dan dialog interaktif. Kegiatan ini semakin mengokohkan peran Himafa sebagai wadah pengembangan minat dan bakat mahasiswa dalam menghadapi tantangan profesional di masa depan.