As Salam

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri Aqidah Nama & Sifat Allah
Tahun ke-VIII/Januari/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

As Salam

Salah satu nama dan sifat Allah adalah As Salam yaitu terbebas dari perbuatan sia sia, kezhaliman, kecurangan, cacat, dan kekurangan lainnya (Tafsir Al Qur’an Al Adzim no.4/439 karya Ibnu Katsir; QS. Al Hasyr ayat 23 dan QS Al An’am ayat 127). Secara ringkas dapat disampaikan bahwa semua perbuatan Allah (takdir) adalah tepat, tidak ada kekeliruan dan sudah sesuai kebijaksanaanNya.

Terdapat dua faedah menarik dari kata As Salam, di antaranya:

Pertama
Setiap mukmin diperintahkan ridha (rela menerima) terhadap takdir; karena setiap takdir sudah sesuai dengan kadar keimanan seorang Mukmin. Ia tidak akan pernah salah, berkurang porsinya, apalagi tertukar.

Kedua
Diperbolehkan mendoakan orang lain dengan kata As Salam; sebagaimana kita sering mengucapkan “Assalamualaikum”. Dengan ucapan itu, kita berharap agar orang yang menerima salam akan terbebas dari hal-hal kurang menyenangkan dalam kehidupan sehari-harinya.

Semoga bermanfaat.

Seri adab & tazkiyatun nufus: Pengadilan dunia & pengadilan akhirat

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri adab dan tazkiyatun nufus
Edisi IV/Tahun ke-VII/September/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Pengadilan dunia & pengadilan akhirat

Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman yang artinya:

“Kami akan meletakkan timbangan (amal) yang tepat pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun dirugikan walaupun sedikit. Sekalipun (amal itu) hanya seberat biji sawi, pasti Kami mendatangkannya. Cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al Anbiya ayat 47)

Sebagian literatur tafsir menjelaskan bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala akan menyelesaikan semua permasalahan duniawi dengan seadil-adilnya. Dengan hal tersebut, maka tidak akan ada yang dirugikan atau mungkin dizhalimi (Tafsir Al Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram).

Nasehat di atas menentramkan hati seorang Mukmin terhadap semua ketidakadilan atau kezhaliman. Semua keruwetan hidup yang tidak terselesaikan di dunia, maka kelak akan benar benar tuntas di akhirat. Allah subhaanahu wa ta’ala akan menggelar kembali perkara tersebut dan memutuskannya dengan adil. Yang benar akan dibenarkan dan mendapatkan ganjaran. Begitu juga sebaliknya.

Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menjaga kita semua, Aamiin.

 

Seri aqidah – Aqidah tentang perjalanan ruh (41): Kadar panas api neraka

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri aqidah
Edisi I/Tahun ke-VII/September/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Aqidah tentang perjalanan ruh (41): Kadar panas api neraka

Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pernah bersabda: “Api yang dinyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam” (HR. Bukhari no. 3265, Muslim no. 2834; Shahih). Hadits tersebut menjadi gambaran bahwa kadar panas api di dunia saat ini adalah 1 / 70 dari kadar panas api neraka. Artinya, bahwa api di neraka 70 x lipat panasnya dari panas api dunia.

Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menghindarkan kita dari panas tersebut, Aamiin.

Bersambung…

Seri fiqih – Fiqih arisan

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri fiqih
Edisi LI/Tahun ke-VI/Agustus/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Fiqih arisan

Ibnu Utsaimin, pakar fiqih dari Saudi Arabia menyampaikan bahwa: “Arisan hukumnya boleh karena tergolong kegiatan pinjam meminjam dan semua anggota arisan akan mendapatkan bagiannya (jumlah yang sama) sesuai dengan gilirannya masing-masing” (Syarah Riyadhus Shalihin no.1:838 karya Ibnu Utsaimin).

Secara prinsip arisan diperbolehkan karena ada unsur saling membantu. Hanya saja, mengikuti arisan bukan kewajiban; sehingga kita perlu menimbang-nimbang kebutuhan dan lain sebagainya sebelum bergabung.

Semoga bermanfaat.

Seri adab & tazkiyatun nufus – Hormat bendera bukan syirik

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri adab & tazkiyatun nufus
Edisi LII/Tahun ke-VI/Agustus/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Hormat bendera bukan syirik

Beberapa penjelasan yang menentramkan hati menyimpulkan bahwa hormat bendera bukan merupakan kesyirikan namun hanya sebatas menghormati negara atau lambangnya. Bahkan sebagian Ulama dari Saudi Arabia pun juga tidak mempermasalahkannya. Semisal Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Berikut video beliau:

https://youtu.be/CE2F-8DmBQM

Namun, haruskah hormat bendera dengan mengangkat tangan kanan? Mantan Wakil Presiden Yusuf Kala menjelaskan tidak harus. Menghormati bendera bisa dengan berdiri tegak dan seterusnya. Selengkapnya ada di website ini:

https://muslim.or.id/58046-hukum-hormat-kepada-bendera.html

Semisal mau mengangkat tanganpun juga tidak masalah. Seperti penjelasan Dr. Firanda Andirja, Lc, MA berikut:

https://www.instagram.com/reel/ChYHaAKh-xZ/?utm_source=ig_web_copy_link

Kesimpulannya, hormat bendera adalah boleh dan bukan kesyirikan, baik itu dengan mengangkat tangan atau hanya berdiri tegap sikap sempurna.

Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin.

 

Seri anak dan keluarga – Jangan buru-buru dipondokkan

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri anak dan keluarga
Edisi LI/Tahun ke-VI/Agustus/2022
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA

Jangan buru-buru dipondokkan

Ustadz Abdullah Zaen Lc, MA, pengajar di Pondok Pesantren Tunas Ilmu Purbalingga pernah menyampaikan bahwa ada sebagian santri yang dari SD hingga SMA berada di pondok. Namun sayangnya, ia lebih nakal dari anak yang bukan pondokan. Barangkali diantara sebabnya adalah ia merasa tertekan (belum siap dipondok namun dipaksa orang tua) atau memang kurang kasih sayang dari orang tuanya.

Video lengkapnya ada di link ini:
https://youtube.com/shorts/f7fnOYAr5LU?feature=share

Kemudian Ustadz Dr. Firanda Andirja, Lc, MA, alumni Universitas Islam Madinah menambahkan bahwa anak dapat mulai dipondokkan ketika sudah mau masuk SMP. Karena ketika SD adalah “Golden Period” bagi orang tua untuk memaksimalkan kedekatan dengan anak-anak.

Berikut penjelasan beliau:
https://youtu.be/NRDp_JPWTCE

Namun, haruskah anak selalu dipondokkan? Tidak harus. Jika orang tua mampu mendidiknya atau membimbingnya, maka lebih baik anak tetap bersama orang tuanya. Hal tersebut lebih menenangkan hati karena semua perkembangan dan pertumbuhan anak dapat dipantau dengan maksimal.

Semoga bermanfaat.