Aug 16, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri Tanda Hari Kiamat
Tahun ke-VIII/Agustus/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Tanda Hari Kiamat (16): Banyak pemutusan silaturahmi
Di antara tanda semakin dekatnya hari kiamat adalah mulai maraknya pemutusan silaturahmi (HR. Ahmad no.3860; Shahih). Makna “memutus silaturahim” adalah memutus kebiasaan baik yang biasa dilakukan sebelumnya dengan para kerabat, tanpa adanya alasan atau halangan yang bisa dimaklumi (Ibnu Hajar Al Haitami dalam Az Zawajir). Atau singkat kata, melakukan hal yang tidak baik kepada sedulur/kerabat.
Contohnya, seorang yang terbiasa mengunjungi kerabat ketika lebaran, namun menjadi tidak mengunjunginya di lebaran-lebaran berikutnya karena alasan yang tidak jelas (misalnya malas ketemu). Padahal rumah saudaranya hanya beda desa atau kecamatan.
Contoh lainnya yaitu seorang yang menyakiti secara fisik kepada kerabat karena perkara sepele, sebagaimana yang sudah sering diliput di media massa.
Oleh karena itu, seorang Mukmin jangan kaget jika banyak kasus kejahatan/kriminal kepada kerabat menjadi semakin banyak dari hari ke hari. Fenomena tersebut merupakan bukti kebenaran Hadits Nabi tentang semakin dekatnya Hari Kiamat.
Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala selalu menjaga akhlak kita semuanya, Aamiin.
Aug 16, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri Tafsir Juz ‘Amma
Tahun ke-VIII/Agustus/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Tafsir Surat Al Falaq (2)
Berikut kelanjutan tafsir surat tersebut, di antaranya:
4) Allah memerintahkan untuk berlindung dari kejahatan setan, jin dan hewan di sekitar kita. Salah satu cara berlindungnya adalah berdoa dengan bahasa yang mudah kita pahami.
5) Allah memerintahkan untuk berlindung dari kejahatan manusia yang biasa muncul di malam hari. Terlebih lagi jika akan melakukan safar malam, maka perbanyaklah berdoa supaya diberikan keamanan dan kelancaran.
6) Allah memerintahkan untuk tidak memiliki sifat iri/dengki terhadap kenikmatan orang lain. Apapun jenis kenikmatannya. Karena umumnya, sifat iri berpotensi menyebabkan hal berikut:
– Rasa kurang bersyukur, stres, cemas, depresi karena orang yang iri akan terus menerus membandingkan nikmat yang dimiliki dengan nikmat orang lain. Tentunya hal ini tidak bagus bagi kesehatan.
– Mengganggu hubungan interpersonal sehingga terkadang akan saling menjatuhkan, saling menghambat, saling mengadu domba dan lain-lain.
– Dampak terburuknya adalah muncul harapan agar nikmat yang orang lain dapatkan tersebut hilang atau berkurang.
(Taisir Karimirrahman / Tafsir As Sa’di karya Abdurrahman bin Nashir As Sa’di).
Semoga bermanfaat.
Aug 2, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-1: Seri Aqidah Nama & Sifat Allah
Tahun ke-VIII/Agustus/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Al Mutakabbir
Al Mutakabbir bermakna bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala Maha Tinggi dari segala sesuatu yang kurang dan Maha Tinggi dari menyerupai sifat Makhluk-Nya.
Dalil yang menjelaskan nama dan sifat ini yaitu QS Al Hasyr ayat 23 dan Al Jatsiyah ayat 37.
Di antara manfaat mengimani Al Mutakabbir adalah agar setiap Muslim tidak memiliki sifat sombong dengan segala sesuatu yang dimiliki, baik itu keturunan, harta, jabatan, gelar, status sosial dan lain sebagainya. Karena semua hal tadi sebenarnya bukanlah milik kita, namun titipan Allah yang suatu saat akan diambil kembali. Di samping itu, hal tersebut semestinya digunakan untuk sesuatu yang baik dan dapat memudahkan masuk surga.
Semoga Allah subhaanahu wa ta’ala menjaga kita dari kesombongan, Aamiin.
Aug 2, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-4: Seri Kepribadian Seorang Muslim
Tahun ke-VIII/Juli/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Kepribadian seorang Muslim (5): Lisan dan tangan yang baik
Abdullah bin Amr bin Al Ash pernah ditanya: “Orang mukmin mana yang paling afdhal keislamannya?”. Beliau menjawab: “Orang yang kaum muslimin selamat dari lisan dan tangannya”… (Atsar riwayat Ibnu Nashr Al Marwazi dalam Ta’zhiim Qadrish Shalaah no.639; Shahih).
Atsar adalah ucapan sahabat Nabi. Sedangkan hadits adalah ucapan Nabi shallallaahu alaihi wa sallam.
Dalam atsar tersebut disampaikan bahwa seorang Muslim diperintahkan menjaga lisan dan tangan. Menjaga lisan dapat diartikan sebagai mengendalikan atau mengatur terhadap apa apa yang diucapkan sehingga minim resiko dari menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.
Sementara itu, menjaga tangan adalah tidak melakukan perbuatan yang mengganggu sscara fisik. Misalnya, menyakiti (memukul, mencubit, menampar, dll), melakukan kerusakan atau yang lainnya.
Menjaga lisan dan tangan merupakan tanggung jawab sosial seorang Muslim. Di samping itu, Islam benar-benar mengajarkan untuk selalu berbuat baik dan menghindari berbuat sesuatu yang merugikan, baik untuk diri sendiri ataupun orang lain.
Semoga bermanfaat.
Aug 2, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-3: Seri Tanda Hari Kiamat
Tahun ke-VIII/Juli/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Tanda Hari Kiamat (15): Meluasnya salam eksklusif
Di antara tanda semakin dekatnya hari kiamat adalah menyebarnya salam eksklusif (HR. Ahmad no.3860; Shahih). Salam eksklusif yaitu salam yang hanya diucapkan kepada orang terdekat dan yang dikenalnya saja.
Padahal Nabi tidak mengajarkan demikian. Beliau memerintahkan memulai salam ketika bertemu dengan saudara sesama Muslim. Misalnya, saat lama tidak bertemu seseorang, akan belanja di warung, akan membeli jajanan yang lewat depan rumah, masuk ke area perkantoran untuk mendapatkan layanan tertentu, menjadi tamu di rumah seseorang, dan sebagainya.
Namun ada kondisi dimana dimaklumi untuk tidak memulai salam ketika hendak berbicara. Misalnya ketika bertemu beberapa kali dengan tetangga sebelah rumah atau rekan satu kantor. Maka tidak masalah jika tidak memulai percakapan dengan salam dan lain sebagainya.
Semoga bermanfaat.
Jul 11, 2024

Kajian Online Pekanan
Pekan ke-2: Seri Tafsir Juz ‘Amma
Tahun ke-VIII/Juli/2024
Program “Go Islamic”
FIKES UNIMMA
Tafsir Surat Al Falaq (1)
Berikut beberapa faedah tentang surat tersebut, di antaranya:
1) Al Falaq termasuk surat Al Madaniyah yaitu yang diturunkan ketika Rasulullah sudah hijrah ke Madinah (At-Tafsir wa Al-Bayan li Ahkam Al-Qur’an no.4:2229).
2) Nabi pernah disihir seorang Yahudi ketika di Madinah yang mengakibatkan beliau lesu atau tidak semangat. Namun setelah diruqyah dengan dibacakan Al Falaq dan An Naas, beliau semangat kembali (Tafsir Al Jalalain).
Kisah tersebut mengindikasikan bahwa Nabi pun juga pernah terkena sihir oleh orang yang sangat membenci beliau.
3) Seorang yang membenci orang lain dapat berbuat sesuatu yang berpotensi mencelakakan orang yang dibenci tersebut.
Bersambung…
Recent Comments